Static Routing dan Konfigurasi di Cisco Packet Tracer
5 min read
—
Written by / Taufik Crisnawan Santoso
Router merupakan sebuah perangkat jaringan yang berfungsi untuk menghubungkan dan mengirimkan paket dari jaringan satu ke jaringan lainnya. Selain itu router juga digunakan untuk memanajemen dan mengatur bandwitdh atau traffic jaringan. Saat kita melakukan sebuah konfigurasi router, pasti kita terbiasa dengan konfigurasi default dari perangkat router yang kita pakai dan secara otomatis router itu akan menentukan jalur sendiri yang membuat tabel routing disebuah jaringan lokal atau Local Area Network (LAN).
Router juga termasuk perangkat yang cerdas, ya bagaimana tidak perangkat ini memiliki CPU dan memory yang bervariasi. Pada proses routing, paket bisa masuk (receive) dan bisa keluar (transmit) pada jaringan lainnya dengan bebas namun masih dalam batas aturan yang sudah ditetapkan.
Routing ini dibedakan menjadi dua yaitu dinamic routing dan static routing, disini kita akan membahas static routing dengan 3 router menggunakan Cisco Packet Tracer.
Karena kita menggunakan software Cisco Packet Tracer, kita akan sedikit membahas Cisco. Cisco merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi yang banyak digunakan pada jaringan luas atau Wide Area Network (WAN). Cisco juga mementingkan kualitas disetiap produknya, dengan kualitas yang tinggi harga pun akan relatif mahal dibandingkan penyedia produk lainnya. Jangan khawatir, Cisco juga menyediakan sebuah software simulator yang menyediakan alat-alat jaringan Cisco untuk media pembelajaran dan pelatihan dan kita gunakan untuk pembahasan konfigurasi static routing ini.
Static Routing
Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer.
Diatas tadi kita sedikit menyinggung tentang dinamic routing dan static routing, tapi apakah teman-teman semua tau perbedaannya?
Sebenarnya sudah terlihat sangat berbeda ketika kita melakukan Konfigurasi, dinamic routing merupakan proses membuat tabel routing secara otomatis dengan menggunakan lalu lintas jaringan yang saling berhubungan. Sedangkan static routing yaitu routing paling sederhana dalam jaringan, membuat tabel routing dengan cara administrator memasukan destination address (ip tujuan) dan nexthop nya secara manual.
Sebelum melakukan konfigurasi teman-teman bisa download sofware Cisco Packet Tracer versi 8.1.1
Konfigurasi 😉
Buatlah topologi sedeharna seperti dibawah ini, disini saya menggunakan Router PT Empty yang saya masukkan interfaces Cisco Gigabit Ethernet(CGE).
Konfigurasikan ip addressnya terlebih dahulu sesuai dengan gambar pada masing masing interface router yang ada.
Ip Address
- Router 1
#int g0/0
#ip ad 192.168.10.1 255.255.255.0
#no sh
#int g1/0
#ip ad 1.1.1.1 255.255.255.0
#no sh
- Router 2
#int g0/0
#ip ad 192.168.20.1 255.255.255.0
#no sh
#int g1/0
#ip ad 2.2.2.1 255.255.255.252
#no sh
#int g2/0
#ip ad 1.1.1.1 255.255.255.252
#no sh
- Router 3
#int g0/0
#ip ad 192.168.30.1 255.255.255.0
#no sh
#int g2/0
#ip ad 2.2.2.2 255.255.255.252
#no sh
Selanjutnya konfigurasi DHCP pool, agar client nanti akan mendapatkan ip address dari router tanpa konfigurasi static pada client.
- Router 1
#ip dhcp pool R1
#network 192.168.10.0 255.255.255.0
#default-router 192.168.10.1
- Router 2
#ip dhcp pool R2
#network 192.168.20.0 255.255.255.0
#default-router 192.168.20.1
- Router 3
#ip dhcp pool R3
#network 192.168.30.0 255.255.255.0
#default-router 192.168.30.1
Static Routing
Yang perlu di perhatikan dalam konfigurasi static routing adalah destination address yang dituju (berupa ip address/network lokal router lain) serta nexthop format dalam Konfigurasi static routing:
-
ip route [Network Address_Netmask_Nexthop]
-
Router 1
#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 1.1.1.2
#ip route 192.168.30.0 255.255.255.0 1.1.1.2
#ip route 2.2.2.0 255.255.255.252 1.1.1.2
- Router 2
#ip route 192.168.10.0 255.255.255.0 1.1.1.1
#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 2.2.2.2
- Router 3
#ip route 192.168.10.0 255.255.255.0 2.2.2.1
#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 2.2.2.1
#ip route 1.1.1.0 255.255.255.252 2.2.2.1
Setelah melakukan konfigurasi routing static pada setiap router, selanjutnya pc client meminta ip dari masing-masing router yang sudah dikonfigurasi IP DHCP. Disini kita perlu melakukan konfigurasi IP dynamic pada PC Client, untuk caranya ada dibawah ini;
-
pada menu PC client, pilih menu dekstop
-
pilih IP Configuration, pojok kiri atas
-
klik DHCP untuk meminta ip dynamic dari router
Kalian sudah melakukan routing static 3 router, jika konfigurasi diatas tidak terjadi error seharusnya pengetestan ping akan berjalan normal. Kita akan melakukan pengetestan dari PC1 ke PC2, PC1 ke PC3, dan PC2 ke PC3
-
PC1 ke PC2
-
PC1 ke PC3
-
PC2 ke PC3
Terlihat di atas bahwa hasilnya Reply yang menandakan paket sukses di kirim dari PC1 ke PC2, PC1 ke PC3, dan PC2 e PC3.
Seperti itulah implementasi kita saat membuat sebuah jaringan lokal atau Local Area Network (LAN). Static routing akan memudahkan kita dalam mangamankan dan memanajemen suatu jaringan lokal dimana ip address dari perangkat jaringan tidak berubah sendirinya, jika terjadi kesalahan routing maka akan bisa terdeteksi dengan lebih mudah. Walaupun dinamic routing juga memiliki algoritma untuk menyelesaikan kesalahan routing namun kita tidak tau jalur yang diarahkan oleh tabel routing dari konfigurasi dinamic routing.
Karena tadi kita sudah menyinggung dinamic routing, diartikel selanjutnya kita akan membahas lebih lanjut mengenai dinamic routing yang sudah tidak asing lagi ditelinga para administrator network.
Cukup sekian artikel dan sedikit Konfigurasi dari saya TERIMAKASIH😉